Tips Menulis Artikel dengan Baik dan Benar
Dalam dunia
kepenulisan, seringkali seseorang terpaku oleh topik yang perlu dicari untuk
memulai menulis. Ada sebagian orang yang selalu menunggu inspirasi datang dan
kalau tidak juga datang-datang inspirasinya maka urunglah menulis. Alasan
paling mudah dikatakan kalau ditanya, bahwa dirinya kehabisan ide atau belum
mendapatkan inspirasi.
Lain halnya seseorang
yang memang memiliki talenta, untuk mendapatkan topik tulisan cukup diperoleh
dari kecerdasan intuitifnya dalam menangkap dan menuangkan ide, mengekplorasi
imajinasi yang selanjutnya diwujudkan menjadi sebuah tulisan. Bakat atau
talenta ini bilamana sering terlatih/diasah dan didukung lingkungan (fisik dan
psikologis) maka jadilah seseorang tersebut sebagai penulis produktif.
Kalau mau sedikit
kreatif, topik-topik atau masalah yang akan dibahas/dikaji dalam sebuah tulisan
berupa artikel opini sesungguhnya sangat beragam cara untuk memerolehnya.
Banyak persoalan yang bisa didapat setelah membaca (buku, majalah, suratkabar
atau media cetak lainnya), memirsa siaran televisi, nonton film serta
memanfaatkan informasi atas kehadiran teknologi multimedia. Disusul melakukan
amatan, berdiskusi atau melakukan pertemuan dan wawancara dengan para
tokoh/ahli di lapangan. Melalui langkah kreatif inilah ditemukan suatu masalah
yang kemudian dapat diangkat menjadi topik tulisan.
Namun demikian ada cara
lain untuk menentukan topik, terutama dalam penulisan artikel opini. Langkah
ini cenderung praktis, terencana, sistematis dan dapat dilakukan oleh siapa
saja yang berkemauan sekaligus berminat menjalaninya. Terutama untuk jenis
artikel opini yang lebih mengutamakan aktualitas, maka topik-topik tulisan akan
selalu menyesuaikan perkembangan pendapat umum atau isu/persoalan publik yang
sedang dibincangkan berbagai kalangan.
Perlu dipahami terlebih
dahulu bahwa isu publik atau persoalan publik di sini dimaksudkan sebagai
persoalan yang menjadi bahan pembicaraan khalayak luas (para pakar, praktisi,
tokoh formal maupun nonformal serta masyarakat luas) terhadap suatu
isu/persoalan tertentu sehingga layak dikategorikan sebagai persoalan yang
memang menyangkut kepentingan umum (tidak bebas nilai). Misalnya: tanggapan,
opini, pendapat, komentar tentang isu/persoalan yang menyangkut kepentingan
banyak orang dan telah dipublikasikan melalui saluran mainstream media (media
massa maupun media online).
Untuk mengetahui atau
memahami apa yang akan dituangkan ke dalam artikel opini itu termasuk
permasalahan aktual serta layak dijadikan topik tulisan, maka langkah praktis
dalam menentukan persoalan-persoalan yang hendak dituangkan menjadi topik
pembahasan maupun kajian dapat dilihat beberapa poin sebagai berikut:
Kontroversial
Dimaksudkan bahwa topik
yang diangkat ke dalam tulisan artikel merupakan suatu permasalahan yang
kontroversial atau mengundang tanggapan pro dan kontra. Kontroversial
mengandung pengertian bahwa ada perbedaan pendapat terhadap masalah yang sedang
diperbincangkan. Bisa juga ditemui adanya kesamaan pendapat terhadap masalah
yang dibahas, namun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, sesuai kapasitas
dan kompetensi masing-masing narasumber.
Tuntutan masyarakat
Dimaksudkan bahwa
persoalan yang akan diangkat menjadi topik tulisan artikel mengandung unsur
tuntutan masyarakat. Artinya, masalah yang dibahas memuat tuntutan dan harapan
masyarakat akan suatu permasalahan, juga sebagai wujud media (massa) dalam
menjalankan fungsi kontrol sosial yang membela kepentingan masyarakat. Ada pun
yang perlu dibela yaitu rakyat kecil, konsumen yang tidak berdaya atau tulisan
artikel opini itu membela kebenaran hakiki.
Stabilitas sosial
Dimaksudkan bahwa topik
yang dikemukakan dalam artikel opini memiliki bobot yang bisa mempengaruhi
masyarakat dalam hal kestabilan kehidupan secara umum (stabilitas sosial),
yakni hal-hal yang bersifat universal dan dapat menyentuh berbagai aspek
kehidupan masyarakat.
Citra dan kinerja
pemerintah
Dimaksudkan bahwa
artikel opini yang disampaikan melalui media (massa) berfungsi sebagai watchdog
bagi pemerintah, pengontrol kinerja pemerintah dalam kapasitasnya sebagai
pelayan masyarakat yang kemudian menginformasikan kepada masyarakat, sehingga
dapat ikut ambil bagian dalam proses penilaian dan penentuan kebijakan. Dampak
atas pilihan topik yang berkait kebijakan pemerintah ini bisa memberikan
kontribusi nyata berupa saran, usulan, kritik, yang berhubungan dengan citra
maupun kinerja pemerintah.
Proksimitas (proximity)
Dimaksudkan bahwa topik
yang diketengahkan dalam artikel opini mengandung unsur kedekatan (jiwa) dengan
para pembaca. Artinya, sebuah topik yang dibahas merupakan suatu masalah yang
benar-benar dibutuhkan pembaca. Baik dalam segi lokasi peristiwa maupun
kedekatan kepentingan. Ini perlu diperhatikan agar pembahasan dalam artikel
tepat sasaran, sesuai kebutuhan masyarakat di mana persoalan itu memang diperlukan
sehingga layak dikonsumsi.
Frekuensi tinggi
Dimaksudkan bahwa topik yang dipilih dalam artikel opini didasarkan atas keseringan (frekuensi) pemuatan di media pada umumnya, sedang dibahas di mana-mana sehingga pilihan topik yang dibahas dalam artikel opini turut mengindikasikan bahwa permasalahan tersebut layak ditindaklanjuti atau perlu dibahas pada tingkat lebih serius. Tingginya frekuensi pemberitaan suatu peristiwa/kejadian yang dipublikasikan melalui media mainstream mengindikasikan pula bahwa persoalan tersebut perlu mendapat perhatian dari pihak-pihak yang berkompeten.
Nah, melalui poin-poin
berupa kategorisasi itulah diharapkan bisa membantu anda untuk menentukan topik
dalam menyusun artikel opini atau kajian terhadap persoalan yang sedang aktual.
Tentu saja memilih topik untuk kemudian diangkat menjadi sebuah judul tulisan
artikel opini, terlebih dahulu perlu dilakukan observasi dan pencatatan secara
rutin terhadap perkembangan peristiwa atau kejadian yang berlangsung
sehari-hari.
Comments
Post a Comment